Menulis dengan Hati, Menyeru dengan Hikmah

~ InspirAzis ~

Menulis dengan Hati, Menyeru dengan Hikmah

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Latihan Nyetir Mobil #4 (Selesai)

Jum’at (28/03/2014) merupakan latihan terakhirku untuk nyetir mobil di kursus stir mobil “ANGKASA”. Di kali yang keempat ini aku latihan selama 2 (dua) jam berturut-turut mulai dari jam 13.00 WIB – jam 15.00 WIB. Berbeda dari biasanya yang hanya satu jam – satu jam. Di pertemuan yang keempat, aku dijadwalkan ketemu lagi dengan Pak Bambang yang pernah melatih di kali pertama. Masih sama seperti yang sebelum-sebelumnya, aku masih tetap ditemani istri tercinta, Anny Riwayati yang selelu setia menemani.

Di awal latihan, aku diajari beberapa tekhink yang sangat bermanfaat untuk diaplikasikan ketika mengendarai mobil, yaitu teknik mundur lurus, parkir, memasukkan mobil ke garasi, dan berhengti di tanjakan. Latihan ini memang aku tunggu-tunggu dari kemarin, karena hal tersebut pasti akan selalu dilakukan oleh sang pengemudi. Latihan dilakukan di sekitar kampus Undip.

Untuk mundur lurus, kita harus benar-benar jeli dalam memperhatikan kaca spion sehingga bisa mundur atau parkir dengan sempurna. Harus benar benar bisa mengukur kapan saat nikung ketika parkir apalagi ketika parkir mundur. Selain itu, yang sangat penting untuk diperhatikan adalah kesabaran, tidak boleh terburu-buru apalagi bagi pemula. Ketika parkir harus parkir dengan sepelan mungkin biar tidak nabrak pembatas. Sedangkan untuk berhenti di tanjakan, ternyata tidak sulit. Pertama-tama yang harus dilakukan adalah dengan menginjak kopling dengan penuh kemudian rem agar tidak mundur. Saat hendak mulai maju kembali, maka kopling dilepas pelan-pelan sampai terasa ada getaran (setengah kopling) kemudian melepas rem sambil mulai ngegas pelan-pelan dan mulai maju.

Setelah selesai latihan tersebut kami beranjak ke luar. Kali ini kami latihan agak sedikit jauh yaitu ke wilayah ungaran yang sudah berada di Kabupaten Semarang. Namun sebelum beranjak, kami isi bensin terlebih dahulu di pom bensin Undip. Ternyata dalam pengisian bensin pun memiliki teknik khusus. Berhenti terlebih dahulu dengan keadaan netral dan di rem tangan. Kemudian membuka pintu sedikit dan membuka panel pembuka tangki yang berada di samping kanan bawah kursi supir. Caranya dengan ditarik sehingga pintu penutup tangki terbuka dan sang pengisi bensin akan mengisi sendiri tanpa harus turun ke luar. Kemudian tutup pintu kembali dan jangan lupa bayar sebelum beranjak.

Seperti yang saya sampaikan tadi bahwa rute yang akan ditempuh kali ini adalah menuju Ungaran. Di awal-awal aku agak kesulitan di sekitar Ngesrep karena jalannya yang super macet. Agar perjalanan agak cepat, aku masih dibantu Pak Bambang untuk mengendalikan stir sehingga bisa melewati kemacetan dan masuk ke jalan raya.

Alhamdulillah ketika masuk ke jalan raya terasa agak lega karena jalanan yang agak lebar dan tidak terlalu macet sehingga aku bisa ngeber gas sedikit demi sedikit. Selama perjalanan cukup banyak pelajaran yang aku terima, mulai dari mengambil posisi yang sebaiknya di posisi sebelah kanan, bagaimana menyikapi den mengukur kalau ada orang atau kendaraan yang melintas dan bagaiman kita memotong jalan. Kali ini rasanya agak beda, benar-benar terasa seperti perjalanan ke luar kota apalagi di kanan kiri banyak berpapasan dengan bis atau truk-truk besar. Kecepatan mobil yang aku supiri juga sudah mulai menambah sampai kecepatan 60 km/jam bahkan lebih terutama di jalan yang agak sepi dan lebar. Sesekali aku mendahului kendaraan yang agak lambat.

Selama perjalanan, kami tidak selamanya melewati jalan yang sepi dan lebar. Apalagi ketika pulang yang melewati jalan yang agak sempit karena kami melewati jalur yang berbeda. Muter melewati perkamupngan yang berada di sekitar Kampus Undaris dan masuk kembali lewat Gedawang dan Mulawarman yang berada di sekitar banyumanik. Sesekali Pak Bambang masih mengingatkan bahwa aku masih terlalu ke kiri. Ya memang untuk bisa pas kanan – kiri harus butuh banyak latihan dan praktek sehingga lebih lancar lagi.

Di akhir latihan aku sedikit dievaluasi sama Pak Bambang tentang hasil latihan aku selama 4 kali pertemuan ini. Bahwa aku memilki perkembangan yang cukup baik namun masih perlu tetap latihan agar semakin lancar, dan yang terpenting adalah kesabaran dan insting untuk bisa ngukur kanan-kiri sehingga mobil tetap berada di jalurnya. Aku juga meminta masukan dari istri tersayang yang setia menunggu di belakang. Komentar pertama yang di sampaikan adalah bahwa kali ini dia sudah bisa ketiduran di belakang, namun ya sama seperti yang di samapaikan Pak Bambang terutama dalam memperhatikan yang sebelah kiri agar tidak mengenai benda-benda yang tidak bergerak.

Al-hamdulillah latihanku telah selesai. Sebenarnya ingin ditambah lagi biar makin lancar. Namun karena uang di kantong yang terbatas, aku cukupkan dulu sampai sekian. Insya Allah kalau sudah punya mobil bisa dilancari lagi, yang penting teknik-teknik mengemudi sudah cukup banyak, tinggal melancarkan saja. Kalau ada rezeki insya Allah aku mau latihan lagi dan pada saatnya nanti istri tersayang juga akan ikut latihan. Terima kasih kepada kursus stir “ANGKASA” dan para instruktornya yang telah member bimbingan. Terim kasih juga buat istriku tersayang yang setia menemani.

Ds Purwosari - Kendal, 29 Maret 2014
Pkl. 06.11 Wib


Share:

Latihan Nyetir Mobil #3

Senin (24/03/2014) merupakan kali ke tiga aku latihan nyetir mobil. Kali ini latihannya dilakukan sore hari yaitu pkl. 17.00 – 18.00 wib di belakang swalayan ADA Setiabudi yang berada di sekitar gerbang Tol Sukun, Banyumanik. Kali ini aku latihan masih ditemani istri tercinta dan sang instruktor nyetir dari kursus nyetir mobil ANGKASA. Namanya Rizqi. Kali ini lebih muda dibandingkan dengan yang sebelum-sebelumnya. Usianya masih sekitar 20-an namun cukup lincah dalam mengendarai mobil.

Hari ini aku latihan tidak seperti biasanya. Biasanya muter-muter jauh. Kali ini hanya di parkiran mobil. Namun cukup banyak ilmu yang aku dapatkan. Baik secara teori maupun praktek yang mendukung agar aku bisa sebera bisa menyetir mobil.

Kali ini aku dilatih dari bagaimana menghidupkan mesin. Ternyata dalam menghidupkan mesin ada banyak yang perlu diperhatikan. Pertama pastikan, lampu indikator BBM sudah mati sehingga mesin siap untuk dinyalakan. Kedua, pastikan gigi porsneling benar benar dalam keadaan Netral. Baru mesin boleh untuk dinyalakan.

Selain latihan menghidupkan mesin, kali ini aku lebih banyak pada pemanasan dan latihan menggunakan insting. Pemanasannya adalah latihan memutar setir mobil dangan dengan benar dan cepat baik dilakukan dengan dua tangan atau satu tangan pada kecepatan gigi satu dan gigi dua dengan setengah kopling sehingga putarannya benar-benar habis. Hal ini diulang terus menerus sampai benar-benar lincah. Karena jarang berolah raga, aku sampai keringatan dalam latihan ini.

Setelah itu latihan menggunakan insting. Latihannya dengan meletakkan pembatas di depan dan mobil di maju dan mundurkan sehingga aku bisa mengenakan ujung mobil pada pembatas itu tapi tidak boleh terlalu kena sehingga pembatas jadi jati. Lebih kurang sekitar 15 kali aku melakukan ini, namun hanya 2 kali yang berhasil. Namun selain latihan insting aku sambil latihan maju dan mundurkan mobil dengan cara mengerem yang baik, dengan halus sehangga tidak terasa ada tekanan yang berlebihan. Satu hal yang perlu terus ditanamkan adalah jika mau berhenti maka injak kopling terlebih dahulu sampai sempurna baru mulai menginjak rem. Menginjak rem dan gas juga cukup dengan ibu jari, tetapi dalam menginjak kopling harus dilakukan dengan telapak kaki.

Tidak terasa waktu sudah mau maghrib sehingga kami kembali ke kantor. Meski tidak banyak jalan ke mana-mana namun, banyak sekali rasanya yang aku dapatkan hari ini. Membuat tidak sabar untuk segera mengendarai mobil di jalan raya.

Semarang, 25 Maret 2014
Pkl. 13.30 Wib.
Share:

Latihan Nyetir Mobil #3

Senin (24/03/2014) merupakan kali ke tiga aku latihan nyetir mobil. Kali ini latihannya dilakukan sore hari yaitu pkl. 17.00 – 18.00 wib di belakang swalayan ADA Setiabudi yang berada di sekitar gerbang Tol Sukun, Banyumanik. Kali ini aku latihan masih ditemani istri tercinta dan sang instruktor nyetir dari kursus nyetir mobil ANGKASA. Namanya Rizqi. Kali ini lebih muda dibandingkan dengan yang sebelum-sebelumnya. Usianya masih sekitar 20-an namun cukup lincah dalam mengendarai mobil.

Hari ini aku latihan tidak seperti biasanya. Biasanya muter-muter jauh. Kali ini hanya di parkiran mobil. Namun cukup banyak ilmu yang aku dapatkan. Baik secara teori maupun praktek yang mendukung agar aku bisa sebera bisa menyetir mobil.

Kali ini aku dilatih dari bagaimana menghidupkan mesin. Ternyata dalam menghidupkan mesin ada banyak yang perlu diperhatikan. Pertama pastikan, lampu indikator BBM sudah mati sehingga mesin siap untuk dinyalakan. Kedua, pastikan gigi porsneling benar benar dalam keadaan Netral. Baru mesin boleh untuk dinyalakan.

Selain latihan menghidupkan mesin, kali ini aku lebih banyak pada pemanasan dan latihan menggunakan insting. Pemanasannya adalah latihan memutar setir mobil dangan dengan benar dan cepat baik dilakukan dengan dua tangan atau satu tangan pada kecepatan gigi satu dan gigi dua dengan setengah kopling sehingga putarannya benar-benar habis. Hal ini diulang terus menerus sampai benar-benar lincah. Karena jarang berolah raga, aku sampai keringatan dalam latihan ini.
 
Setelah itu latihan menggunakan insting. Latihannya dengan meletakkan pembatas di depan dan mobil di maju dan mundurkan sehingga aku bisa mengenakan ujung mobil pada pembatas itu tapi tidak boleh terlalu kena sehingga pembatas jadi jati. Lebih kurang sekitar 15 kali aku melakukan ini, namun hanya 2 kali yang berhasil. Namun selain latihan insting aku sambil latihan maju dan mundurkan mobil dengan cara mengerem yang baik, dengan halus sehangga tidak terasa ada tekanan yang berlebihan. Satu hal yang perlu terus ditanamkan adalah jika mau berhenti maka injak kopling terlebih dahulu sampai sempurna baru mulai menginjak rem. Menginjak rem dan gas juga cukup dengan ibu jari, tetapi dalam menginjak kopling harus dilakukan dengan telapak kaki.

Tidak terasa waktu sudah mau maghrib sehingga kami kembali ke kantor. Meski tidak banyak jalan ke mana-mana namun, banyak sekali rasanya yang aku dapatkan hari ini. Membuat tidak sabar untuk segera mengendarai mobil di jalan raya.

Semarang, 25 Maret 2014
Pkl. 13.30 Wib.
Share:

Latihan Nyetir Mobil #2

Ahad (23/03) merupakan hari ke-2 aku latihan nyetir mobil. Hari ini latihan dimulai dari jam 11.00 wib. Alhamdulillah cuaca hari ini cerah, lebih baik dibandingkan kemarin. Masih seperti kemarin latihan kali ini ditemani seorang instruktur, Pak Arif, juga istriku tercinta Anny Riwayati. Karena pagi hari aku berangkat dari Kendal jadi bandanku terasa agak letih untuk latihan. Namun karena keinginan yang sangat kuat untuk bisa segera menyetir mobil, latihan aku lakukan dengan penuh semangat.

Di hari ke dua aku mulai sedikit agak percaya diri dibandingkan kemarin meski masih terasa agak kaku. Start latihan masih sama yaitu di sekitar kampus Universitas Diponegoro. Namun di sana hanya sebentar dan aku langsung diajak untuk masuk jalan raya. Awalnya masih gugup namun aku berusaha serileks mungkin biar tidak terlalu tegang.

Kali ini aku dilatih ke jalan yang tingkat kesulitannya tentu lebih tinggi dibandingkan kemarin. Kali ini rutenya ke sekitar daerah Kedung Mundu. Rute ini benar-benar penuh tantangan dimulai dari jalan berlubang-lubang, tikungan, turunan, dan tanjakan yang tajam. Belum lagi kendaraan yang melintas di daerah ini cukup padat meskipun di hari Ahad. Namun berbekal pesan yang disampaikan oleh instruktor bahwa mengemudikan mobil itu menggunakan feeling, maka aku memanfaatkan feeling sekuat mungkin sehingga bisa mengendarai mobil dengan baik.

Hasilnya luar biasa dibandingkan dengan hari sebelumnya. Ada beberapa peningkatan yang aku rasakan. Mulai dari kecepatan yang meningkat, hari ini aku bisa lari dengan kecepatan rata-rata 40 km bahkan lebih di jalan yang agak lurus dan sepi. Gigi porsneling sudah mulai masuk ke gigi 3 (tiga) dibandingkan dengan hari sebelumnya, hanya gigi 1 (satu) atau 2 (dua). Aku sudah tidak terlalu banyak memperhatikan kanan dan kiri meski kadang-kadang masih diingatkan sama instrukutur untuk ambil kiri atau kanan. Dan yang cukup berkesan adalah ketika memasuki turunan Segar Bencah yang cukup tajam begitu juga sewaktu kembali yang masih melewati Segar Bencah.

Namun hari ini aku masih mengalami mesin mati sebanyak 2 (dua) kali; pertama, ketika ada lubang yang agak dalam dan di depan ada kendaraan yang berjalan sangat pelan; dan kedua, ketika harus belok dan menunggu mobil yang lewat. Sepertinya aku belum lincah menggunakan kopling ketika berhenti atau ganti gigi porsneling. Sesekali juga aku merasa terlalu keminggiran. Begitupun ketika parker di depan kantor, aku masih belum bisa menghentikan mobil dengan halus. Namun sang instruktor memaklumi karena ini baru kali yang kedua. Meski demikian ia tetap mengapresiasi bahwa saya bisa dengan cepat latihan ke jalan raya.

Tidak terasa 1 (satu) jam berlalu dan kami harus kembali ke kantor tempat kursus stir mobil ini. Jadwal berikutnya besok sore, namun masih menunggu konfirmasi dari kantor karena sepertinya besok jadwal penuh yang kosong hanya pagi hari. Semoga besok masih bisa latihan. Insya Allah…

Bukit Kencana, 23 Maret 2014
Pkl. 20.06 Wib
Share:

Latihan Nyetir Mobil #1

Sabtu (22/03) merupakan kali pertama aku latihan nyetir mobil. Sebenarnya sudah lama aku mau melakukan ini, hanya saja belum ada kesempatan yang cocok buat latihan. Namun dalam hati aku berpikir jika ditunda terus maka tidak tahu kapan bisa menunaikan niatku ini. Hingga akhirnya kmarin sabtu aku mencoba untuk mulai latihan.

Untuk latihan kali ini aku mempercayaman kepada lembaga kursus stir mobil ANGKASA yang berada di sekitar Jln. Sumurboto, Banyumanik yang kebetulan tidak jauh dari tempat tinggal dan tempat kerja. Aku mencoba mengambil paket yang 5 jam, satu jam satu kali latihan. Kecuali yang keempat dan kelima, rencananya akan dilakukan berturut-turut  langsung 2 jam. Untuk paket ini biaya yang harus aku keluarkan sebanyak Rp. 250.000,-.

Aku memulai latihan jam 10.00 Wib di sekitar kampus Undip dan Tembalang. Cuaca kali ini bisa dibilang kurang bersahabat karena hujan. Namun karena tidak begitu lebat latihan tetap dilaksanakan. Aku ditemani seorang instruktor, Pak Bambang namanha. Meski usianya sudah agak sepuh, sepertinya di atas 50-an, namun cukup ramah dan lihai dalam memberi instruksi dan motivasi. Selain ditemani instruktor, aku juga ditemani oleh istriku yang cantik, Anny Riwayati.

Pertama sekali saya diajari fungsi panel/panel yang berada di kabin kemudi, mulai cara nyetarter mobil, gas, rem, kopling, gigi porsneling, rem tangan, lampu sign (sain) dan lain-lain.

Akhirnya sampai pada saat yang ditunggu-tunggu. Bismillahirrahmanirrahim, mulai menyalakan mobil dan ngengngng... Saat pertama menginjak pedal gas rasanya memang masih agak was-was, masih ada perasaan takut. Namun karena sang instruktor memberi motivasi dan meyakinkan diriku, rasa itu mulai berkurang sedikit demi sedikit.

Ada banyak sekali pelajaran yang aku dapat saat pertama sekali lagiban nyetir ini. Mulai dari berjalan di tempat yang lurus dan sepi, oper gigi meskipun masib gigi 1 dan 2, tikungan baik yang belok maupun yang putar balik. tanjaakan dan turunan meskipun belum cukup curam dan lain-lain. Bahkan aku sudah dibawa masuk ke jalan raya yang ramai dan gang-gang yang agak sempit. Karena baru pertama aku belum berani dan memang belum diizinkan untuk nggeber gas sampai dengan kecepapan di atas 40 km/jam. Selama latihan, mesin juga mati sebanyak 2 kalk karena ketika mau nikung dan menurunkan gigi porsneling aku lupa menginjak kopling.

Tidak terasa sudah 1 jam latihan, rasanya waktu sangat cepat. Tapi tidak apa-apa, besok insya Allah masih bisa dilanjutkan dengan teknik-teknik yang lain.

Menurut sang instruktor, kemampuanku untuk belajar nyetir termasuk di atas rata-rata siswa dan dia meyakinkan dalam 5 x latihan insyaAllah bisa lancar. Yang penting, mengikuti apa yang disampaikan instruktor.

Istriku di belakang dari tadi memperhatikanku dengan serius. Katanya ia sedikit agam takut. Namun ia terus menyuport dan meyakinkan kalau aku pasti bisa.

Sepulang dari latihan saya dan istri melanjutkan perjalanan ke rumah mertua di Kendal. Mampir shalat zhuhur di masjid Baiturrahman, Simpang Lima dan ketemuan dengan orang tua calon santri kuttab al-fatih semarang untuk mengambil formulir pendaftran. Setelah itu makan siang dan beli soft case hp di plaza matahari kemudian melanjutkan perjalanan ke Kendal.

Sungguh hari yang menyenangkan, pengalaman pertama latihan nyetir mobil ditemani oleh istri tercinta. Dan insya Allah, besok siang latihan ke-2 akan dilanjutkan. Sudah tidak sabar untum menerima materi-materi berikutnya.

Kendal, 23 Maret 2014
Pkl. 01.34 Wib.
















Share:

Kangen Menulis Lagi



Sudah lama sekali rasanya aku tidak menulis lagi. Menulis yang kumaksud adalah menulis untuk menghasilkan karya yang berkualitas. Lebih kurang 2 tahun terakhir, aku menulis hanya untuk kesenangan sesaat, untuk menghilangkan rasa jenuh. Tulisan yang dihasilkan pun hanya sebatas coret-coret, tanpa memebrikan hasil yang maksimal seperti catatan-catan harian misalnya. Dan itupun tidak mesti dilakukan setiap hari, hanya di waktu-waktu luang. Bisa seminggu sekali, sebulan sekali, atau bahkan kadang-kadang lebih dari satu bulan tidak menghasilkan apa-apa. 

Sekarang, aku rasanya ingin banget menulis lagi sepert dahulu ketika masih menjadi mahasiswa S1. Dulu, aku tidak jarang melakukan kegiatan yang berhubungan dengan dunia kepenulisan. Entah itu menulis, berdiskusi, maupun membaca. Dua tahun terakhir rasanya sangat kurang sekali aktivitas yang aku lakukan yang berhubungan dengan dunia tulis menulis. 

Hal ini mungkin karena kesibukan di sana-sini yang membuat diri ini belum bisa meluangkan waktu untuk menulis. Ah, tapi aku ingin menepis itu semua. Bukan karena kesibukan yang membuat aku tidak punya waktu untuk menulis tapi karena kurang motivasi. Sehingga tidak ada yang mendorong diri untuk menulis. 

Aku ingin seperti dulu lagi, rajin menulis setiap saat. Karena aku sadar aku bukanlah seorang penulis yang hebat, tapi masih dalam tahap belajar. Dan jika tidak dilakukan dengan serius maka hasilnya tidak akan maksimal. Akan aku pupuk motivasi menulis dalam diri setiap hari. Motivasi utama adalah ibadah, sehingga apapun yang dilakukan dapat dicatat sebagai amal kebaikan. Hasilnya baik atau buruk, serahkan saja pada Allah Swt. Kita hanya berusaha, Allah yang menentukan hasilnya. 

Setelah motivasi ibadah untuk bekal akhirat hadir dengan baik dalam diri maka fadhilah-fadhilah keduniaan secara otomatis akan hadir. Betapa banyak di antara penulis yang menulis hanya untuk hal-hal yang sifatnya dunia misalnya biar dapat uang atau supaya terkenal sehingga banyak fans-nya. Rasaaya sangat rugi jikalau seperti itu. Oleh karena itu, untuk mengingatkan diri sendiri khususnya dan yang membaca tulisan ini secara umum. Semoga niat kita untuk menulis tidak salah. Menulis haruslah karena Allah SWT agar bernilai ibadah bukan karena dunia. Jika kita mengejar dunia maka yang kita dapat adalah dunia, jika kita mengejar akhirat maka dunia akan menyertainya. Bismillah.. Semoga Allah memudahkan. Amin. 

Bukit Kencana, 16 Maret 2014 
Pkl. 22.17 Wib
Share:

Ditinggal dalam Kesendirian

sendiri di pinggir pantai pacitan

Sudah 5 hari ini aku hanya sendirian di rumah tanpa ditemani istri tersayang. Rasanya agak aneh karena berbeda dari hari-hari biasanya. Lima hari ditinggal rasanya seperti 5 tahun, padahal masih 5 hari lagi baru bisa ketemu. Padahal sehari-hari  hampir 24 jam aku selalu bersama istri mulai dari bangun tidur sampai bangun kembali. Tidak hanya di rumah, tetapi di kantor juga rasanya beda karena saya dan istri bekerja pada tempat yang sama.

Selama 10 hari ini istri harus berangkat ke Depok untuk melakukan pelatihan guru Kuttab Al-Fatih yang diselenggarakan di Kuttab Pusat, tepatnya di daerah Cimanggis. Sebelum terjun ke lapangan para guru harus ditraining terlebih dahulu yang biasanya dilakukan 2 x 10 hari. Sepuluh hari di Bulan Maret dan 10 hari di  bulan April. Sepulah hari ini baru 10 hari pertama di bulan Maret, dan masih akan diberangkatkan 10 hari di bulan April yang akan datang.

Biasanya istri yang paling sering ditinggal dirumah kalau pas aku lagi ada tugas ke luar, baik ke luar kota, luar pulau, bahkan luar negeri. Namun kali ini aku yang harus ditinggal sendirian di rumah. Kali ini aku bisa merasakan bagaimana rasanya istri biasanya aku tinggal di rumah sendirian, sepi. Tidak ada teman yang bisa diajak untuk berbicara apalagi bercanda. 
   
Sebenarnya berat rasanya ditinggal selama ini. Namun karena yakin ini yang terbaik buat istri tersayang jadi harus direlakan. Biar kita sama-sama tenang meski dalam kesendirian, aku yang ditinggal bisa fokus melakukan pekerjaan dan tugas-tugas lain begitupun istri bisa tenang dan serius ketika menerima materi pelatihan. Semoga perpisahan sementara ini dapat diambil hikmahnya agar selalu menjaga keharmonisan dikala bersama karena tidak enak rasanya kalau harus pisah lama-lama. 

Ya Allah.. beri kami kesabaran atas segala ujian dan cobaan.. Amin..

Dalam bilik kesendirian, 13 Maret 2014.
Pkl. 22.43 WIB.
Share: